Baby massage

 Kehadiran buah hati merupakan anugerah paling terindah. Tentunya ayah bunda tidak akan melewatkan kesempatan masa golden age anak yaitu usia anak 0-2 tahun ditambah lagi ada kesempatan 360 hari untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Masa tersebut tak akan terulang kembali, ayah bunda dapat memberikan stimulasi-stimulasi untuk msngoptimalkan perkembangannya. Salah satu hal yang paling penting diberikan oleh ananda adalah pemijatan/massage. 

Disini ayah bunda akan mengetahui apa saja hal tentang massage pada bayi. Mulai dari pengertian, manfaat, dan apa saja yang dilakukan ketika melakukan massage baby. 

Pijat bayi adalah cara yang baik untuk berkomunikasi bersama bayi ibu, serta memperkenalkan cara bermain yang menyenangkan padanya. Sentuhan yang diberikan pada bayi dapat menstimulus indera pada tubuhnya dan meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan bayi. 

Stimulasi pijat memiliki beberapa istilah yaitu stimulasi sentuh, pijat bayi, baby massage, infant massage, dan lainnya. Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengembangkan peran pijat sebagai bentuk stimulasi pada bayi. Apa saja manfaat pijat bayi yang bisa didapatkan?

1. Membuat bayi lebih rileks

2. Membuat bayi tidak rewel

3. Memperkuat ikatan dengan orang tua

4. Membuat tidur bayi lebih pulas

5. Menurunkan resiko terjadinya kolik dan kembung

6. Mendukung pertumbuhan otak

7.  Membantu mengatasi depresi pasca melahirkan

8. Melatih sensitivitas dan indera

9. Meningkatkan berat badan

10. Meningkatkan kepadatan tulang

11. Mengoptimalkan prose pencernaan

Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai bahaya pijat bayi sebagai bentuk stimulasi pada bayi dan anak.

Hal-hal yang diperlukan saat melakukan pijat bayi, antara lain:

  1. Selalu memperhatikan setiap respons bayi.
  2. Bila bayi menangis maka sebaiknya dicek dahulu penyebabnya, jangan memaksakan suatu jenis pijatan pada bayi.
  3. Dalam memberikan pijatan, dapat diberikan stimulasi lain seperti memperdengarkan lagu, mengajak anak bicara dan lainnya.
  4. Gunakan lotion atau baby oil atau minyak kelapa untuk media antara kulit pemijat dan bayi.
  5. Atur suhu ruangan yang membuatnya tidak kedinginan.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika memijat bayi. 
1. Hindari memijat bayi setelah makan atau minum. 
2. Janganembangunkan bayi dari tidur untuk memijat
3. Jangan pijat bayi ketika sedang sakit

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pojok Rumah

 Ibu rumah tangga??? Apa yang terbersit di fikiran teman-teman tentang ibu rumah tangga? Kucel, kumel, berdaster, tidak punya pendirian, tidak punya penghasilan, membosankan, gaptek, bau dapur, dll. Wao... banyak sekali ya?  Namun, menyedihkan dan berkonotasi negativ?  Bisakah kita mengubah kata dari kucel menjadi berkilau, kumel menjadi indah, berdaster jadi berkemeja, tidak berpenghasilan menjadi pencetak hasil, membosankan menjadi menyenangkan, gaptek menjadi melek teknologi, bau dapur menjadi sedap hasilnya? kenapa tidak? pasti bisa kan?  Semua bisa di rubah ketika kita memiliki rasa percaya diri, bangkit, belajar dan action semua akan terwujud. Meski hanya dirumah saja namun kita bisa menjadi ratu yang dapat memanagement semua, lewat pojok-pojok rumah yang berdebu kita singsingkan lengan kita untuk berkarya. Memulai dari hal yang terkecil dan pasti suatu saat nanti akan menjadi besar.  Nah... inspirasi untuk memulai bisnis ala rumah yang pastinya akan menghasilkan cuan dan membent
Baca selengkapnya

If I'm Leader

Leader merupakan seorang pemimpin. Setiap orang berhak dan pantas menjadi leader, namun leader yang baik itu harus bertanggung jawab, jujur dan dapat berkoordinasi baik dengan team. Yang terpenting berintegritas tinggi.  Kali ini saya menuliskan untuk mengumpulkan tugas Jurnaling Supercamp komunitas ibu profesional batch#2.  Jika saya ditanya Jika saya menjadir Leader apa saja yang akan saya lakukan?   Yang akan saya lakukan adalah  1. Membuat program satu tahun kedepan perjalanan dalam komunitas dalam kegiatan maupun event yang akan dilakukan 2. Berkoordinasi dengan team untuk menyatukan visi dan misi kegiatan serta berkoordinasi dalam perjalanan program 3. Memastikan persiapan kegiatan setiap kegiatan yang akan dilakukan 4. Memastikan kegiatan berjalan  dengan baik dan sesuai dengan tema dan apa saja yang akan dilakukan.  5. Mengevaluasi setiap kegiatan yang telah dilakukan  6. Menciptakan kreatifitas setiap kegiatan yang akan dilakukan.  7. Bertukar fikiran dan koordinaasi dengan le
Baca selengkapnya